Rasa sakit membuatmu lebih kuat. Rasa takut membuatmu lebih berani. Patah hati membuatmu lebih bijaksana
  • Rombel 2 PLS 2014

    Ini waktu mau pulang dari Fountain :)

  • Kelompok Narada

    Ini pas PPA. Bersama teman teman dari jurusan lain di FIP

  • Makrab PLS 2014

    Ini kelompok Birdan, setelah makrab makan-makan bareng sama pendamping :)

  • PMR SKANZA

    Halal bi halal bersama keluarga besar PMR Wira SMK N 1 Bawang. Ada alumni dari lulusan beberapa tahun yang lalu dan adik-adik yang masih sekolah

  • PCA KSR Unit UNNES

    Ini kegiatan PCA KSR Unit UNNES angkatan XXIX

  • KASKUS II

    Sekelompok cewek-cewek dari Akuntansi 2 SMK N 1 Bawang angkatan 2011

16 Desember 2014

Posted by Unknown
No comments | 20.52




MAKNA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
MAKALAH INI DIAJUKAN GUNA MELENGKAPI MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Dosen Pengampu : 
Prof. Dr. Rasdi Ekosiswoyo, M. Sc
Hendra Dedi K, S.Pd

Disusun oleh :
Lisa Anggraeni (1201414004)


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2014



KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa, atas segala limpahan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaian makalah ini dengan sebaik-baiknya. Tak lupa Shalawat serta salam senantiasa tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tauladan baik kepada kita semua. Makalah tentang Makna Pendidikan Luar Sekolah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata bahasa, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dengan harapan sebagai masukan dalam perbaikan karya yang selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Semarang, 2 September 2014
Penulis



DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................................  i
KATA PENGANTAR ..........................................................................................  ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................  iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
I.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
I.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
I.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 1
I.4 Kegunaan Penulisan ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
1.      Pendidikan Non Formal ........................................................................ 3
2.      Pendidikan Informal ............................................................................. 4
3.      Perbedaan Pendidikan Non Formal dan Informal ................................ 5
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 7
III.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 8



BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang. Melalui pendidikan negara dapat meningkatkan sumber daya manusia yang berimplikasi pada kemajuan di berbagai bidang kehidupan , seperti:  sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Karena itulah pemerintah harus memenuhi hak setiap warga dalam memperoleh layananan pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945.
Pendidikan dapat menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya kaya akan pengetahuan teoritis melainkan juga praktis, penguasaan teknologi, dan memiliki keahlian khusus. Melihat sedemikian penting peranan pendidikan, kemunculan pendidikan non formal dapat dipandang sebagai salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan taraf pendidikan penduduk di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Konsep awal dari Pendidikan Non Formal ini muncul sekitar akhir tahun 60-an hingga awal tahun 70-an dalam bukunya Philip Coombs dan Manzoor A., P.H. (1985).

I.2 Rumusan Masalah
Bagaimana konsep pendidikan luar sekolah?
Bagaimana perbedaan konsep pendidikan non formal dan informal?

I.3 Tujuan penulisan
Menjelaskan gambaran mengenai pendidikan luar sekolah kepada pembaca. Dapat menjelaskan tentang perbedaan pendidikan nonformal dan informal.



I.4 Kegunaan Penulisan
            Penulis membuat makalah ini mengharapkan agar memberi manfaat bagi semua pihak, baik bagi penulis, mahasiswa serta pembaca.
Hasil penulisan ini juga diharapkan manambah pengetahuan bagi para pembaca tentang Pendidikan Luar Sekolah.



BAB II
PEMBAHASAN
Pada saat ini, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum paham tentang Pendidikan Luar Sekolah. Padahal pada kenyataanya kegiatan-kegiatan pendidikan luar sekolah sangat dekat sekali dengan kehidupan kita sehari-hari. Menurut Marzuki (2010: 93), “Pendidikan luar sekolah adalah semua pendidikan baik sengaja atau tidak, dirancang atau tidak, diorganisasikan atau tidak, yang berlangsung di luar sekolah dan universitas.” Di Indonesia sendiri pendidikan luar sekolah awalnya bernama pendidikan sosial, dan pada tahun 1982 berubah nama menjadi Pendidikan Luar Sekolah. Pendidikan luar sekolah di Indonesia berdiri dibawah naungan direktorat PAUDNI yang dulu bernama PNFI (pendidikan nonformal informal). Dalam pendidikan luar sekolah dikenal istilah pendidikan nonformal dan informal.

1. Pendidikan Non Formal
Pendidikan non formal adalah pendidikan yang dilakukan secara teratur, dengan sadar (sengaja) dilakukan tetapi tidak terlalu ketat mengikuti peraturan-peraturan yang tetap/ tidak terikat oleh jenjang pendidikan __seperti pendidikan formal di sekolah. Pendidikan non formal menurut Philip H. Choombs ialah pendidikan luar sekolah yang dilembagakan dan istilah ini yang digunakan dalam UU Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 10 ayat 1.
Pendidikan luar sekolah yang dilembagakan (non formal) adalah semua bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan sengaja, tertib, terarah, dan berencana di luar kegiatan persekolahan. Dalam hal ini, tenaga, pengajar, fasilitas, cara penyampaian, dan waktu yang dipakai serta komponen-komponen lainnya disesuaikan dengan keadaan peserta atau peserta didik supaya mendapatkan hasil yang memuaskan. Bagi masyarakat Indonesia yang dipengaruhi sistem pendidikan tradisional, cara seperti ini lebih mudah dalam daya tangkap masyarakat dan mendorong rakyat untuk belajar karena keadaan ini sesuai dengan keadaan lingkungan.
Pendidikan luar sekolah yang dilembagakan bersifat fungsional dan praktis serta pendekatannya lebih fleksibel. Calon peserta didik (raw-input) pendidikan luar sekolah dilembagakan yaitu:
a.       penduduk usia sekolah yang tidak pernah mendapat keuntungan/kesempatan memasuki sekolah.
b. Orang dewasa yang tidak pernah bersekolah.
c. Peserta didik yang putus sekolah (drop out), baik dari pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi.
d. Peserta didik yang telah lulus satu sistem pendidikan sekolah tetapi tidak melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.
e. Orang yang telah bekerja, tetapi ingin menambah keterampilan lain

Pendidikan non formal pada umumnya dilaksanakan tidak dalam lingkungan fisik sekolah. Maka dari itu dapat diidentikkan dengan pendidikan luar sekolah. Pendidikan non formal juga berarti suatu kegiatan pendidikan di luar keluarga dan di luar sekolah yang kegiatan-kegiatannya ditujukan kepada :
1.  Anak-anak yang belum pernah sekolah.
2. Anak-anak yang meninggalkan pendidikan SD/ SLTP dan tidak meneruskan sekolah lagi (di bawah umur 18 tahun).
3.  Orang-orang dewasa (adult education)
4.  Anak-anak di bawah umur 18 tahun yang memerlukan re-edukasi.
5.  Orang-orang dewasa yang memerlukan re-edukasi.
6.  Masyarakat sebagai satu lingkungan budaya (comunity education).


2. Pendidikan Informal

Pendidikan informal (pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan) adalah proses pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar sejak seorang lahir sampai ke liang kubur di dalam lingkungan keluarga, masyarakat atau dalam lingkungan pekerjaan sehari-hari. Pada umumnya tidak teratur dan tidak sistematis sejak seorang lahir sampai mati, seperti dalam keluarga, tetangga, pekerjaan, hiburan, pasar, atau dalam pergaulan sehari-hari. Walaupun demikian, pengaruhnya sangat besar dalam kehidupan seseorang karena dalam kebanyakan masyarakat pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan berperan penting melalui keluarga, masyarakat, dan pengusaha. Pendidikan informal seringkali disebut sebagai pendidikan keluarga. Pernyataan itu tidak salah, hanya saja terlalu sempit untuk mengartikan pendidikan informal.
Ciri dari pendidikan informal adalah pelajar sengaja belajar tetapi sumber belajar tidak sengaja mengajari (biasa disebut belajar otodidak), atau pelajar tidak sengaja belajar tetapi sumber belajar sengaja mengajari (melihat iklan edukatif, membaca koran), dan atau kedua pihak sama-sama tidak berniat belajar tetapi interaksi dari keduanya memberikan pengetahuan baru bagi salah satu pihak atau kedua pihak sekaligus (berdialog).

3.  Perbedaan Pendidikan Non Formal dan Informal
                 Perbedaan sistem antara pendidikan non formal dan informal dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

KETERANGAN
PENDIDIKAN NON FORMAL
PENDIDIKAN INFORMAL
Tempat berlangsung
Dapat di luar dan di dalam sekolah
Di mana saja seseorang berada
Syarat untuk mengikuti
Kadang-kadang ada namun tidak memegang peranan yang penting
Tidak ada
Jenjang pendidikan
Biasanya tidak ada
Tidak ada
Program
Ada program tertentu
Tidak ada
Bahan pelajaran
Praktis dan khusus
Tidak ada yang ditentukan
Lama pendidikan
Relatif singkat
Sepanjang hidup
Usia yang menjalani
Tidak perlu sama
Sepanjang hidup
Penilaian
Ada juga, biasanya diberi ijazah atau keterangan
Tidak ada ujian atau penilaian sistematis
Penyelenggaraan
Pemerintah atau swasta
Tidak ada badan tertentu
Metode mengajar
Dapat mengikuti metode tertentu, walaupun tidak selalu
Tidak ada
Metode mengajar
Tidak selalu mempunyai ijazah untuk pengajar
Tidak ada
Administrasi
Ada walaupun tidak begitu uniform
Tidak ada
Ditinjau sejarah
Lebih tua dari pendidikan formal
Sejak ada manusia di dunia ini




BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Pendidikan luar sekolah sangatlah dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Bahkan tanpa sadar, ternyata kita telah ikut masuk ke dalam ranah pendidikan luar sekolah tersebut. Jadi,  pelaksanaan pendidikan ternyata tidak hanya dapat dilakukan di pendidikan formal (sekolah) saja, tetapi jauh lebih luas cakupannya pendidikan luar sekolah juga memiliki andil dalam sistem pendidikan di dunia.



DAFTAR PUSTAKA


http://kitaabah.com/ina/enjiee/pendidikan-luar-sekolah-apa-maksudnya




0 komentar:

Posting Komentar

Hubungi Saya

Shiny Flashy Green Matrix