MAKNA
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
MAKALAH
INI DIAJUKAN GUNA MELENGKAPI MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
Dosen
Pengampu :
Prof.
Dr. Rasdi Ekosiswoyo, M. Sc
Hendra Dedi K, S.Pd
Disusun
oleh :
Lisa
Anggraeni (1201414004)
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
TAHUN
2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa, atas segala limpahan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaian makalah ini dengan
sebaik-baiknya. Tak lupa Shalawat serta salam senantiasa tetap tercurah kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tauladan baik kepada
kita semua. Makalah tentang Makna
Pendidikan Luar Sekolah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Pada
kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan
baik dalam segi substansi maupun tata bahasa, oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan dengan harapan sebagai masukan dalam
perbaikan karya yang selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Semarang, 2 September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
.................................................................................................................. i
KATA
PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR
ISI ........................................................................................................ iii
BAB
I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
I.1
Latar Belakang ......................................................................................... 1
I.2
Rumusan Masalah .................................................................................... 1
I.3
Tujuan Penulisan ...................................................................................... 1
I.4
Kegunaan Penulisan ................................................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
1. Pendidikan
Non Formal ........................................................................ 3
2. Pendidikan
Informal ............................................................................. 4
3. Perbedaan
Pendidikan Non Formal dan Informal ................................ 5
BAB
III PENUTUP ............................................................................................... 7
III.1
Kesimpulan ..................................................................................................... 7
DAFTAR
PUSTAKA ............................................................................................ 8
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pendidikan
merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang. Melalui pendidikan negara dapat
meningkatkan sumber daya manusia yang berimplikasi pada kemajuan di berbagai
bidang kehidupan , seperti: sosial,
ekonomi, politik, dan budaya. Karena itulah pemerintah harus memenuhi hak
setiap warga dalam memperoleh layananan pendidikan sebagaimana diamanatkan
dalam Pembukaan UUD 1945.
Pendidikan dapat menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya
kaya akan pengetahuan teoritis melainkan juga praktis, penguasaan teknologi,
dan memiliki keahlian khusus. Melihat
sedemikian penting peranan pendidikan, kemunculan pendidikan non formal dapat dipandang sebagai salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan
taraf pendidikan penduduk di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Konsep awal dari Pendidikan Non
Formal ini muncul sekitar akhir tahun 60-an hingga awal tahun 70-an dalam
bukunya Philip Coombs dan Manzoor A., P.H. (1985).
I.2
Rumusan Masalah
Bagaimana
konsep pendidikan luar sekolah?
Bagaimana
perbedaan konsep pendidikan non formal dan informal?
I.3 Tujuan penulisan
Menjelaskan gambaran mengenai
pendidikan luar sekolah kepada pembaca. Dapat menjelaskan tentang perbedaan
pendidikan nonformal dan informal.
I.4 Kegunaan Penulisan
Penulis
membuat makalah ini mengharapkan agar memberi manfaat bagi semua pihak, baik
bagi penulis, mahasiswa serta pembaca.
Hasil penulisan ini juga diharapkan manambah pengetahuan bagi para pembaca tentang Pendidikan Luar Sekolah.
Hasil penulisan ini juga diharapkan manambah pengetahuan bagi para pembaca tentang Pendidikan Luar Sekolah.
BAB
II
PEMBAHASAN
Pada saat ini, masih banyak
masyarakat Indonesia yang belum paham tentang Pendidikan Luar Sekolah. Padahal
pada kenyataanya kegiatan-kegiatan pendidikan luar sekolah sangat dekat sekali
dengan kehidupan kita sehari-hari. Menurut Marzuki (2010: 93), “Pendidikan luar
sekolah adalah semua pendidikan baik sengaja atau tidak, dirancang atau tidak,
diorganisasikan atau tidak, yang berlangsung di luar sekolah dan universitas.” Di
Indonesia sendiri pendidikan luar sekolah awalnya bernama pendidikan sosial,
dan pada tahun 1982 berubah nama menjadi Pendidikan Luar Sekolah. Pendidikan
luar sekolah di Indonesia berdiri dibawah naungan direktorat PAUDNI yang dulu
bernama PNFI (pendidikan nonformal informal). Dalam pendidikan luar sekolah
dikenal istilah pendidikan nonformal dan informal.
1. Pendidikan Non
Formal
Pendidikan non formal adalah pendidikan yang dilakukan
secara teratur, dengan sadar (sengaja) dilakukan tetapi tidak terlalu ketat
mengikuti peraturan-peraturan yang tetap/ tidak terikat oleh jenjang pendidikan
__seperti pendidikan formal di sekolah. Pendidikan non formal menurut Philip
H. Choombs ialah pendidikan luar sekolah yang dilembagakan dan istilah ini yang
digunakan dalam UU Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 2 tahun
1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 10 ayat 1.
Pendidikan luar sekolah yang
dilembagakan (non formal) adalah semua bentuk pendidikan yang diselenggarakan
dengan sengaja, tertib, terarah, dan berencana di luar kegiatan persekolahan.
Dalam hal ini, tenaga, pengajar, fasilitas, cara penyampaian, dan waktu yang
dipakai serta komponen-komponen lainnya disesuaikan dengan keadaan peserta atau
peserta didik supaya mendapatkan hasil yang memuaskan. Bagi masyarakat
Indonesia yang dipengaruhi sistem pendidikan tradisional, cara seperti ini
lebih mudah dalam daya tangkap masyarakat dan mendorong rakyat untuk belajar
karena keadaan ini sesuai dengan keadaan lingkungan.
Pendidikan luar sekolah yang dilembagakan bersifat fungsional dan praktis serta pendekatannya lebih fleksibel. Calon peserta didik (raw-input) pendidikan luar sekolah dilembagakan yaitu:
Pendidikan luar sekolah yang dilembagakan bersifat fungsional dan praktis serta pendekatannya lebih fleksibel. Calon peserta didik (raw-input) pendidikan luar sekolah dilembagakan yaitu:
a.
penduduk usia sekolah yang tidak pernah mendapat
keuntungan/kesempatan memasuki sekolah.
b. Orang dewasa yang tidak pernah bersekolah.
c. Peserta didik yang putus sekolah (drop out), baik dari pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi.
d. Peserta didik yang telah lulus satu sistem pendidikan sekolah tetapi tidak melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.
e. Orang yang telah bekerja, tetapi ingin menambah keterampilan lain
b. Orang dewasa yang tidak pernah bersekolah.
c. Peserta didik yang putus sekolah (drop out), baik dari pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan tinggi.
d. Peserta didik yang telah lulus satu sistem pendidikan sekolah tetapi tidak melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.
e. Orang yang telah bekerja, tetapi ingin menambah keterampilan lain
Pendidikan non formal pada umumnya dilaksanakan tidak dalam
lingkungan fisik sekolah. Maka dari itu dapat diidentikkan dengan pendidikan
luar sekolah. Pendidikan non formal juga berarti suatu kegiatan pendidikan di
luar keluarga dan di luar sekolah yang kegiatan-kegiatannya ditujukan kepada :
1. Anak-anak yang belum pernah sekolah.
2. Anak-anak yang meninggalkan
pendidikan SD/ SLTP dan tidak meneruskan sekolah lagi (di bawah umur 18 tahun).
3. Orang-orang dewasa (adult
education)
4. Anak-anak di bawah umur 18 tahun
yang memerlukan re-edukasi.
5. Orang-orang dewasa yang memerlukan
re-edukasi.
6. Masyarakat
sebagai satu lingkungan budaya (comunity education).
2. Pendidikan
Informal
Pendidikan informal (pendidikan luar
sekolah yang tidak dilembagakan) adalah proses pendidikan yang diperoleh
seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar sejak seorang lahir sampai ke liang
kubur di dalam lingkungan keluarga, masyarakat atau dalam lingkungan pekerjaan
sehari-hari. Pada umumnya tidak teratur dan tidak sistematis sejak seorang lahir
sampai mati, seperti dalam keluarga, tetangga, pekerjaan, hiburan, pasar, atau
dalam pergaulan sehari-hari. Walaupun demikian, pengaruhnya sangat besar dalam
kehidupan seseorang karena dalam kebanyakan masyarakat pendidikan luar sekolah
yang tidak dilembagakan berperan penting melalui keluarga, masyarakat, dan
pengusaha. Pendidikan
informal seringkali disebut sebagai pendidikan keluarga. Pernyataan itu tidak
salah, hanya saja terlalu sempit untuk mengartikan pendidikan informal.
Ciri dari pendidikan informal adalah pelajar sengaja belajar
tetapi sumber belajar tidak sengaja mengajari (biasa disebut belajar otodidak),
atau pelajar tidak sengaja belajar tetapi sumber belajar sengaja mengajari (melihat
iklan edukatif, membaca koran), dan atau kedua pihak sama-sama tidak berniat
belajar tetapi interaksi dari keduanya memberikan pengetahuan baru bagi salah
satu pihak atau kedua pihak sekaligus (berdialog).
3.
Perbedaan Pendidikan Non Formal dan Informal
Perbedaan
sistem antara pendidikan non formal dan informal dapat dilihat dari tabel di
bawah ini:
KETERANGAN
|
PENDIDIKAN NON FORMAL
|
PENDIDIKAN INFORMAL
|
Tempat berlangsung
|
Dapat di luar dan di
dalam sekolah
|
Di mana saja seseorang
berada
|
Syarat untuk mengikuti
|
Kadang-kadang ada
namun tidak memegang peranan yang penting
|
Tidak ada
|
Jenjang pendidikan
|
Biasanya tidak ada
|
Tidak ada
|
Program
|
Ada program tertentu
|
Tidak ada
|
Bahan pelajaran
|
Praktis dan khusus
|
Tidak ada yang
ditentukan
|
Lama pendidikan
|
Relatif singkat
|
Sepanjang hidup
|
Usia yang menjalani
|
Tidak perlu sama
|
Sepanjang hidup
|
Penilaian
|
Ada juga, biasanya
diberi ijazah atau keterangan
|
Tidak ada ujian atau
penilaian sistematis
|
Penyelenggaraan
|
Pemerintah atau swasta
|
Tidak ada badan
tertentu
|
Metode mengajar
|
Dapat mengikuti metode
tertentu, walaupun tidak selalu
|
Tidak ada
|
Metode mengajar
|
Tidak selalu mempunyai
ijazah untuk pengajar
|
Tidak ada
|
Administrasi
|
Ada walaupun tidak
begitu uniform
|
Tidak ada
|
Ditinjau sejarah
|
Lebih tua dari
pendidikan formal
|
Sejak ada manusia di
dunia ini
|
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Pendidikan
luar sekolah sangatlah dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Bahkan tanpa
sadar, ternyata kita telah ikut masuk ke dalam ranah pendidikan luar sekolah
tersebut. Jadi, pelaksanaan pendidikan ternyata tidak hanya dapat
dilakukan di pendidikan formal (sekolah) saja, tetapi jauh lebih luas
cakupannya pendidikan luar sekolah juga memiliki andil dalam sistem pendidikan
di dunia.
DAFTAR PUSTAKA
http://kitaabah.com/ina/enjiee/pendidikan-luar-sekolah-apa-maksudnya
0 komentar:
Posting Komentar