Rasa sakit membuatmu lebih kuat. Rasa takut membuatmu lebih berani. Patah hati membuatmu lebih bijaksana
  • Rombel 2 PLS 2014

    Ini waktu mau pulang dari Fountain :)

  • Kelompok Narada

    Ini pas PPA. Bersama teman teman dari jurusan lain di FIP

  • Makrab PLS 2014

    Ini kelompok Birdan, setelah makrab makan-makan bareng sama pendamping :)

  • PMR SKANZA

    Halal bi halal bersama keluarga besar PMR Wira SMK N 1 Bawang. Ada alumni dari lulusan beberapa tahun yang lalu dan adik-adik yang masih sekolah

  • PCA KSR Unit UNNES

    Ini kegiatan PCA KSR Unit UNNES angkatan XXIX

  • KASKUS II

    Sekelompok cewek-cewek dari Akuntansi 2 SMK N 1 Bawang angkatan 2011

20 Desember 2014

Posted by Unknown
1 comment | 15.57


LAPORAN  HASIL OBSERVASI
DI PONDOK PESANTREN AL ASROR
Laporan  ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi

Dosen Pengampu     : Drs. Ilyas, M.Ag
Disusun oleh            :
Lisa Anggraeni
    1201414004


PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014



KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.
       Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan observasi di Pondok Pesantren AL-ASROR. Laporan ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi.
     Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
     Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, maka penulis mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak yang berkepentingan dengan laporan ini.
     Semoga laporan ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.

                                                                                                     Semarang,  Desember 2014


              Penulis



HALAMAN PENGESAHAN
Laporan observasi ini telah disusun sesuai dengan hasil observasi:
1.      Nama                           : Lisa Anggraeni
2.      Nim                             :1201414004
3.      Rombel                        : 2







                                                                                                                                    Semarang,   Desember 2014
Pengasuh Pondok



Masruroh Mahmudah
Pembuat Laporan



Lisa Anggraeni




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Observasi ini merupakan suatu kegiatan untuk  mengetahui bagaimana struktur organisasi di suatu lembaga. Dalam hal ini saya selaku mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah melakukan observasi di Pondok Pesantren Al Asror  untuk memenuhi tugas dalam bentuk laporan observasi khususnya analisis struktur organisasi di Pondok Pesantren Al Asror.
Laporan hasil observasi ini disusun guna mememenuhi tugas mata kuliah Sosiologi. Dengan adanya observasi ini diharapkan kita dapat mengetahui bagaimana jalannya organisasi dari lembaga Pondok Pesantren Al Asror ini. Kemudian kita sebagai seorang calon pendidik luar sekolah/nonformal tentunya dapat memilih mana yang baik dan tidak baik untuk diajarkan kepada murid kita ketika sudah mengajar kelak.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Struktur organisasi dari Pondok Pesantren Al Asror (HQ Putri) ?
2.      Bagaimana sejarah dari Pondok Pesantren Al-Asror?
3.      Apa yang menjadi visi, misi serta tujuan dari pondok pesantren Al-Asror?
4.      Bagaimanakah kegiatan yang di lakukan di pondok pesantren Al-Asror?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui struktur organisasi di Pondok Pesantren Al Asror (HQ Putri)
2.      Mengetahui sejarah dari Pondok Pesantren Al-Asror
3.      Mengetahui visi, misi serta tujuan dari pondok pesantren Al-Asror
4.      Mengetahui kegiatan yang di lakukan di pondok pesantren Al-Asror



BAB II
HASIL OBSERVASI
A.    Identitas Lembaga
Nama Lembaga     : Pondok Pesantren Al  Asror (HQ Putri)
Alamat Lembaga   : Jalan Kauman No 2, Patemon, Gunungpati 50228
Website                 : http://patemongunungpati.wordpress.com/
Jumlah Santri        : 70 orang
B.    
Struktur Organisasi

C.    Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al Asror
Pada zaman dahulu ketika masih ada penjajahan di Indonesia. Pada masa pemerintahan kolonial Belanda ada seseorang yang pertama kali menyebarkan agama islam di daerah Patemon dan sekitarnya yaitu Simbah kyai Cagak Luas (Simbah Kyai Abdullah). Simbah kyai Cagak Luas termasuk seseorang yang Alim dan Sholeh. Beliau adalah Kakek dari Simbah Kyai Asror, setelah Beliau (Simbah kyai Cagak Luas) wafat, perjuangan Beliau kemudian diteruskan oleh cucunya (Simbah Kyai Asror).
Simbah Kyai Asror juga termasuk orang yang alim dan sholeh. Simbah Kyai Asror juga merupakan orang yang pertama menyebarkan agama islam diwilayah Patemon ini dan juga merupakan murid dari Simbah Kyai Sholeh Darat (Semarang). Beliau adalah orang yang menamakan desa Patemon ini dengan nama lain Desa Legoksari (walaupun legok-legok tetapi sari). Simbah Kyai Asror kemudian mendirikan sebuah masjid didesa patemon ini yang di beri nama masjid Al-Asror yang kita kenal sampai sekarang ini, yang kemudian masjid itu diteruskan oleh Simbah Abu Karim, dst. Simbah Kyai Asror mempunyai tiga orang anak, yaitu : Simbah Kyai Wahab, Simbah Nyai Siti Khotidjah, Simbah Kyai Mustofa. Nyai Siti Khotidjah kemudian menikah dengan Kyai Syamsuri (Girikusumo). Salah satu putri beliau namanya Simbah Siti Hajar Rohmah, yang kemudian menikah dengan Simbah Kyai Suratman. Simbah Kyai Asror wafat kira – kira sekitar tahun 1800an. Setelah Simbah Asror wafat, perjuangan beliau diteruskan oleh Simbah Kyai Suratman. Simbah Kyai Asror adalah kakek dari Simbah Kyai Suratman.
Simbah Kyai Suratman itu dulu aslinya orang Payaman (Magelang), pada masa mudanya beliau menuntut ilmu diberbagai daerah. Setelah menimba ilmu agama, kemudian tinggal di Semarang bersama kakeknya (Simbah Kyai Asror), Beliau juga termasuk salah seorang alim ulama’. Simbah Kyai Suratman kemudian menikah dengan Siti Hajar Rohmah. Setelah menikah, beliau dikaruniahi empat orang anak, yaitu : Simbah Kyai Sonhaji, Simbah Kyai Mastur (Mbah Hadi), Simbah Kyai Zubaidi, Simbah Kyai Zuhri. Beberapa tahun kemudian Simbah Kyai Suratman berjihad menyebarkan agama Allah dengan cara mendirikan sebuah pondok, Beliau mendirikan pondok kecil yang terbuat dari anyaman bambu\pring (Gedhek), yang sangat sederhana. Simbah Kyai Suratman kerap didatangi tamu-tamu dari kalangan Kyai, Polisi, Tentara, dll. Dari tahun ke tahun banyak orang-orang yang ingin belajar ilmu dengan beliau sehingga banyak orang yang mondok di pondok beliau. Simbah kyai Suratman juga merupakan kerabat dekat dari Simbah kyai Hasan Munadi (Nyatyono,Ungaran). karena kealiman dan kesholihan beliau, banyak orang yang datang meminta nasihat dan do’a kepadanya. Terkadang ada orang yang memberikan hadiah kepada beliau karena jasa beliau.
Ada sebuah cerita, ada orang yang pernah meminta nasihat pada beliau untuk memberikan solusi dari masalahnya, hajat orang itu ternyata terkabul melalui perantara doa beliau dan orang itu memberikan hadiah seekor sapi kepada beliau. Dalam cerita lain ada orang yang menginginkan sapi beliau dengan ditukarkan tanah seluas satu hektar lebih, orang itu sudah mengetahui kehebatan sapi beliau dan menginginkannya untuk dijadikan hewan ternaknya. Sebelum Simbah Kyai Suratman wafat beliau berpesan kepada isterinya Simbah Nyai Rohmah untuk menjual tanah dan hartanya untuk keperluan menuntut ilmu anak-anaknya (mondok di pesantren). Simbah Kyai Suratman wafat pada tahun 1967, sedangkan Simbah Nyai Rohmah wafat sekitar tahun 1970an. Jadi sebelum adanya pondok Al Asror ini dulunya sudah ada pondok lagi yaitu pondoknya Simbah Kyai Suratman. Setelah Simbah Kyai Suratman wafat, perjuangan beliau tidak berhenti disitu, perjuangannya diteruskan oleh putranya simbah kyai Zubaidi.
Simbah Kyai Zubaidi waktu muda dihabiskannya di pondok pesantren, Setelah menimba ilmu di pondok pesantren, kemudian Simbah kyai Zubaidi pulang dan menikah dengan Nyai Siti Markonah, dari pernikahan itu beliau dikaruniahi beberapa orang anak. Setelah itu mendirikan pondok pesantren pertamanya pada tahun 1980 yang diberi nama Pondok Pesantren Assalafy Al Asror, yang terletak di sebelah selatan Masjid AL-ASROR. Pada waktu dulu orang yang berguru (ngaos) diSimbah Kyai Zubaidi itu santrinya laki-laki semua belum ada santri putri, karena banyak orang yang ingin berguru kepada beliau (mondok), kemudian beliau mendirikan satu pondok lagi yaitu pondok putra (bagian atas), yang letaknya di sebelah barat Masjid AL-ASROR, kira-kira 30 m, sedangkan pondok yang berada bawah di tempati oleh santri putri sampai sekarang ini. Dengan kegigihan, kesabaran, dan semangat. Simbah Kyai Zubaidi memberikan pengajaran sedikit demi sedikit kepada santrinya agar semua santrinya itu dapat mengetahui ilmu agama dengan lebih jelas dan pasti.
Tahun berganti tahun semakin banyak orang yang ingin mencari ilmu kepada beliau. Pada tahun 1987, Simbah Kyai Zubaidi mendirikan sebuah Madrasah yang diberi nama Madrasah Tsanawiyah. Setelah terus berkembang, kemudian pada tahun 1990, beliau mendirikan sebuah madrasah lagi yaitu Madrasah Aliyah yang keduanya diberi nama AL ASROR. Tujuan beliau adalah agar orang – orang dapat mengetahui dan menambah wawasannya dalam bidang umum (formal), kalau dipondok pesantren pengajarannya itu mengenai ilmu agama secara jelas\ khusus (non formal). Diberi nama AL ASROR itu karena diambilkan dari nama Simbah Kyai Asror, orang kedua yang menyebarkan agama islam di wilayah patemon ini dan orang yang telah menamakan desa patemon ini dengan nama Legoksari. Setelah berselang agak lama beliau wafat pada tahun 1999. kemudian digantikan oleh putranya yang juga telah menimba ilmu agama dipondok pesantren Lirboyo,Kediri, Jatim.
Putranya itu bernama Kyai Almamnuhin Kholid (Gus Nuhin) yang menjadi Kyai kita sekarang ini. Gus Nuhin setelah pulang dari menuntut ilmu dipondok pesantrennya kemudian menikah dengan Istighfaroh. Dari pernikahan tersebut beliau dikaruniahi dua orang anak, yaitu Gus Zida dan Gus Naja. Beliaupun terus mengajarkan apa yang telah diperolehnya ketika masih menuntut ilmu dipondok pesantrennya dulu, karena banyaknya orang yang mondok dipondok Al Asror ini, Beliau kemudian mendirikan sebuah pondok untuk santri putra, yang sederhana (terbuat dari bata, semen, pasir, air, batu, dll). Yang letaknya disebelah utara Masjid Al Asror, tidak seperti dulu yang masih terbuat dari bambu (Gedhek). Setelah beberapa tahun kemudian beliau mendirikan pondok lagi untuk santri – santri putrinya (walau hanya pondasi doang) sedang dalam proses Oleh karena itu penting bagi kita untuk merawat dan menjaga Almamater pondok kita ini. Kita juga harus melanjutkan perjuangan beliau yang telah bersusah payah mengajari kita sedikit tentang luasnya ilmu agama dan sebagai generasi penerusnya kita wajib mengamalkan apa yang diperoleh kita dipondok ini walaupun sedikit sekali agar kita mempunyai pembatas dalam pergaulan didalam masyarakat serta dapat mengamalkanya. Itulah gambaran tentang sejarah berdirinya Pondhok Pesantren Putra – Putri Assalafiyah Al Asror ini yang hanya sedikit sekali.
D.    Visi
Progresivisme, Esensialisme dan Parenialisme Tarbiyah Islamiyah.
E.     Misi
1.      Membentuk insan muslim yang berilmu pengetahuan dan berakhlaqul karimah, serta memperkokoh kehidupan agama (spiritual) demi mewujudkan masyarakat islam yang sehat dan dinamis.
2.      Menumbuhkan semangat ilmiah (Scientific Spirit) pada santri serta mendorong untuk mengkaji berbagai disiplin ilmu.
3.      Melaksanakan pendidikan yang berorientasi sebagai bekal kehidupan dunia dan akhirat, sehingga tecipta kerukunan yang berdasarkan kebenaran, keadilan, kasih sayang, toleransi, kerjasama dan saling hormat menghormati.
F.     Tujuan Lembaga
1.      Mengembangkan iklim belajar yang kondusif, berakar pada Al Qur’an dan Sunnah Rosulullah SAW.
2.      Menyiapkan tamatan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan standar keahlian dan kejujuran
3.      Mewujudkan pelayanan dalam upaya memaksimalkan pemberdayaan sumber daya manusia.
4.      Mencetak tamatan agar mampu dan memiliki kemampuan yang profesional dan berwawasan masa depan yang berakhlaqul karimah.
G.    Deskripsi Lembaga
Pondok pesantren Al-Asror merupakan sebuah pondok pesantren yang cukup terkenal di Kelurahan Patemon, Gunungpati, Semarang. Pondok pesantren modern ini juga mencetak santriwan dan santriwati pengafal Alquran (hafidz dan hafidzoh).
Pondok pesantren modern Al Asror ini terletak tidak jauh dari kamus UNNES, yaitu sekitar 2 km. Dihuni sekitar 470 santri putra-putri. Terdiri 200 santri putri dan 200 santri putra yang termasuk dalam pondok putra putri As Salafi. “Sedangkan 70 orang santri masuk di Pondok Putri HQ Hufadzul Quran.
Yang dipelajari di pondok pesantren ini adalah hafalan Quran, kitab kuning/gundul dan kitab Marokil Ngudubiyah. Santri yang menuntut ilmu di sini ada yang belajar hafalan Quran dan kitab kuning/gundul, serta berbagai macam kitab lain. 
Untuk yang tidak ikut hafalan Quran biasanya mereka melakukan aktifitas rutin pada pukul 20.30-21.30, yaitu madarasah diniah (madin). Khusus untuk kamis malam, semua santri diwajibkan untuk mengikuti kegiatan tahlil, yasinan dan wiridan. 
Pengurus pondok pesantren Al Asror merupakan kakak beradik. Untuk pengurus ponpes HQ adalah bapak Slamet Riyadi dan istrinya ibu Masruroh Mahmudah. Sedangkan pengurus As Salafi yaitu bapak Mamnuhin Kholid dan istrinya ibu Isti. 
Kegiatan dalam ponpes ini beragam. Saat hari libur kuliah semesteran dan Ramadan kegiatannya lebih banyak. Mereka diberi tanggungjawab tugas piket setiap hari. Untuk kegiatan makan sehari-hari ada juru masak di dalam pondok itu. Jadi selain mereka mondok juga sekalian kos. Karena, mayoritas santri berasal dari luar kota. 
Santri bangun pukul 04.30 kemudian sholat subuh berjamaah, wiridan, ngaji sampai sholat dhuha. Setelah itu santri mulai melakukan aktivitasnya masing-masing. Para santri terdiri dari para siswa-siswi MTS, MA maupun mahasiswa yang kuliah di Unnes, Wahid Hasim dan Untag. 
Karena para santri beragam, dari berbagai tingkat pendidikan, pondok pesantren memberikan keleluasaan kepada yang berkuliah dan tidak sesaklek-saklek amat. Mereka lebih diberikan kebebasan dibandingkan pondok pesantren lain. Khusus untuk santri yang masih MTS dan MA peraturannya lebih ketat.
Di ponpes ini juga berdiri MTS dan MA. Rencananya juga akan didirikan SMK yang gedungnya sedang dibangun. Mereka yang menuntut ilmu di sini mayoritas berasal dari keluarga yang memiliki perhatian besar terhadap agama Islam. Walaupun demikan ada pula berasal dari keluarga yang biasa saja dalam bidang agama.
H.    Hasil Analisis
Menurut pendapat saya Pondok Pesantren Modern Al Asror berperan dalam masyarakat. Khususnya dalam bidang ilmu pendidikan dan keagamaan (Islam). Dalam dunia pendidikan di pondok pesantren ini telah berdiri MTs dan MA. Hal ini memudahkan masyarakat sekitar yang ingin menyekolahkan anaknya di persekolahan yang  memiliki unsur Islam yang kental.
Selain itu, banyak santri yang berasal dari berbagai daerah, sehingga disediakan pondok untuk memudahkan akses para santri untuk bersekolah atau kuliah sekaligus menuntut ilmu keislaman yang lebih mendalam. Selain itu para santri juga di latih dengan kesederhanaan, tanggungjawab, kedisplinan serta dibekali ilmu agama yang kuat sehingga dapat digunakan untuk bekal kehidupan baik kehidupan didunia maupun di akhirat kelak.
Para santri juga di beri bekal tentang akhlakul karimah, sehingga dalam bertindak dan bertingkah laku pun sesuai dengan kaidah yang telah diajarkan. Seperti jika ada santri yang melanggar peraturan, maka aka nada hukuman bagi mereka. Hukuman disini tidak dilakukan dalam bentuk fisik namun hukumannya merupakan sesuatu yang bermanfaat, seperti disuruh membaca Al-Quran atau yang lainnya.
Jadi pada kenyataanya menurut saya Pondok Pesantren ini dibutuhkan oleh masyarakat dalam bentuk bukti atau kegiatan nyatanya, bukan hanya sekedar teori yang menggambarkan tentang lembaga pondok pesantren ini. Secara umum pondok pesantren Al Asror ini telah menjalankan kegiatan sesuai dengan visi misi serta tujuan yang ingin dicapai.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Secara umum kegiatan observasi di pondok pesantren Al-Asror  merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat, karena kita bisa memperoleh data informasi yang akuarat langsung dari  objek sasaran.
B.     Saran
Perlunya peningkatan dalam semua aspek, termasuk dalam pelaksanaan visi dan misinya agar kualitas tamatan pondok pesantren dapat lebih baik dan unggul dalam berbagai bidang.





1 komentar:

  1. Maaf, klo menyambung ke kyai cagak luas itu sangat janggal.
    dapat data dr siapa ??

    BalasHapus

Hubungi Saya

Shiny Flashy Green Matrix